Wednesday, July 22, 2009

pilihan

Pernahkah terlintas di fikiran kalian..untuk melangkau keluar dari kebiasaan…entah apa anginnya..senja ini untuk kesekian kalinya..Tinta terfikir..hati tiba-tiba berkata..ingin Tinta lari dari kota ini..ingin Tinta melangkah dari gedung mewah ini…kemana arah inginTinta pergi??? Hanya satu…kembali ke daerah nyaman itu..kembali mengepung kenangan lama yang amat manis itu…di bawah kendongan ayah dan bonda…tapi …apa mungkin kah itu…
Terfikir oleh Tinta…kemungkinan kelak di penghujung September..Tinta bakalan bebas dari tanggungan…apatah lagi perkara2 lain sekadar remehan biasa..mungkin waktu ini nanti Tinta boleh melepaskan hidup Tinta di kota ini??..bolekah Tinta mulai kehidupan di gedungan kampung??
Mungkin juga boleh…di sana ..Tinta punya kasih ibu..walaupun kadangkala agak kuat dorengannya…tapi..akkhhhh..namanya juga ibu..gelaran itu sudah culup jelas mencerminkan watak “ibu” itu sendiri….dorengannya pasti punya alas an..atau mungkin boleh Tinta terima sebagai lumrah kehidupan..pabila usia menginjak…terlalu banyak cerita yg ingin di sampaikan..sebanyak mana masinnya garam yang telah di makan…
Bagaimana???? Pandangan kalian???..teratak ini??? Atau biar saja Tinta cagarkan pada bank..biar mereka yang lebih arif itu untuk menguruskannya…bagi Tinta soal wang bukan topik utamanya…tapi yang utama…HATI..mampukah…bisakah….terdayakah….Tinta bakal berhadapan dengan 1001persoalan …teman-teman..bahkan masyarakat di kampung…pastinya Tinta bakal di hidangankan dengan pertanyaan pertanyaan mereka yang lebih berbaur kepada tohmahan serta tanggapan negatif..yang mana selama ini tidak pernah dan tidak bakalan tahu..erti jerih perit kesulitan hidup di kota…
Atau mungkinkah kalian terfikir Tinta terlalu gelojoh dan singkat pemikiran dalam menentukan arus tuju hidup ini??? Akal perempuan…bilamana dia bersendirian..meladeni fitrah kehidupan..pasti akan sebegitu dangkal…tak kurang juga hakikat itu untuk Tinta..tanpa teman untuk menimbal balas pilihan…seringkali membuatkan Tinta menurut emosi…hati sering menjadi raja dikala wujud cabang permasalahan….
Tetapi bukankah seharusnya begitu lumrah kehidupan??? memcemburi…di cemburui..namun Tinta tetap tidak memiliki…walau telah tinta cuba sehabis daya untuk memiliki…walau yang terlahir..mahupun alami…semua seolah olah terbatas…seolah olah meminggir dari Tinta….punya teman..sekadar kenalan…punya kasih..sekadar harapan…bukankan lebih baik andai Tinta pulang ke daerah Tinta..disana pasti ada kasih yang tidak pernah surutnya…walau terkadang ada air mata…tapi di sini juga tidak kurang tumpahnya…..

No comments:

Post a Comment